Topik Utama

3 Jenis Material yang Populer untuk Plafon

Fathia Azkia

Plafon atau yang sering disebut langit-langit, merupakan komponen bangunan yang berfungsi sebagai lapisan yang membatasi tinggi suatu ruangan. Selain itu, plafon juga berguna untuk keamanan, kenyamanan, serta keindahan sebuah ruangan.

Tinggi rendahnya plafon sangat menentukan tampilan suatu ruang. Ketinggian ini diukur mulai dari permukaan lantai sampai dengan sisi bawah bidang plafon.

Pada rumah tinggal, sebaiknya tinggi plafon berukuran sedang antara 3-3,5 meter. Ini bertujuan untuk memperlancar sirkulasi udara di rumah serta memperindah interior. Sementara batas terendah adalah 2,5 meter dari lantai.

Bila rancangan plafon terlalu rendah maka ruangan akan terasa pengap dan sesak, sehingga atmosfer ruangan menjadi kurang baik.

Sebaliknya jika terlalu tinggi, dapat menghilangkan nilai estetika ruang di rumah meski sirkulasi udara berlangsung baik dan memberikan suasana sejuk.

Di beberapa gedung perkantoran bertingkat, umumnya maksimal ketinggian plafon adalah 2,5 meter.

Ini disebabkan dari ketinggian setiap lantai yang tiga meter, masih dikurangi dengan balok dan ducting AC. Jadi, jika melebihi batas maksimum maka akan mengakibatkan pemborosan material.

Fungsi plafon

Dikutip dari buku “Panduan Lengkap Membangun Rumah” karangan Gatut Susanta, selain fungsi yang sudah disebutkan di atas plafon juga berguna untuk:

Batas tinggi suatu ruang sehingga tidak nampak kosong
Penahan berbagai kotoran berukuran kecil yang jatuh dari celah atap
Menghalau percikan air hujan yang jatuh melalui atap
Isolator atau pengatur rasa panas dan dingin yang berasal dari atap
Penutup rangka atap agar ruang lebih rapi dan bersih
Peredam suara, baik yang ditimbulkan oleh air hujan maupun suara lainnya
Tempat menggantungkan komponen penerangan dan listrik

Di toko material bangunan atau toko bahan bangunan saat ini tersedia ragam material yang umum digunakan sebagai plafon rumah, diantaranya;

1. Triplek

Ukuran triplek yang ada di pasaran untuk plafon adalah 122cm x 244cm dengan ketebalan 3mm, 4mm, dan 6mm. Rangka plafon menggunakan kaso 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60cm x 60cm.

Untuk memasangnya, triplek dapat dibelah menjadi empat bagian dengan ukuran 61cm x 122cm dan bisa juga dipasang secara utuh tanpa dipotong.

Kebutuhan material pemasangan 1 meter persegi plafon triplek sebagai berikut:

- Triplek sebanyak 0,347 lembar
- Kaso 5/7 atau 4/6 dengan panjang 4 meter sebanyak 1,5  batang
- Paku sebanyak 0,220 kg

Kelebihan menggunakan triplek sebagai bahan dasar plafon antara lain:

- Mudah pengerjaannya
- Mudah dibeli di pasaran
- Harga murah
- Mudah diperbaiki atau diganti
- Ringan

Sementara kekurangannya adalah:

- Cepat rusak bila terkena air terus menerus
- Tidak tahan api

2. Serat fibersemen/ GRC board

Saat ini serat fibersemen atau GRC board lebih banyak digunakan oleh masyarakat. Sebabnya, material ini lebih murah dibanding triplek. Di pasaran, ukuran GRC board untuk plafon adalah 60cm x 120cm dan 122cm x 244cm dengan ketebalan standar 4mm.

Rangka plafon yang digunakan dapat berupa kaso 4/6 atau 5/7. Ada juga orang menggunakan besi kotak (hollow) sebagai alternatif rangka plafon.

Material ini kerap digunakan mengingat makin mahalnya harga kayu saat ini. Ukuran besi hollow yang sering diterapkan yakni 4cm x 4cm.

Pemasangan GRC board pada rangka plafon yang menggunakan kaso adalah dengan cara dipaku. Sedangkan pada rangka besi hollow cara memasangnya dengan disekrup atau river/viser. Kelebihan menggunakan GRC board sebagai material plafon yaitu:

- Pengerjaanya mudah
- Harga relatif lebih murah dari triplek
- Mudah diperbaiki atau diganti
- Relatif ringan
- Tahan terhadap api dan air

Sementara sisi minusnya adalah:

- Masih sulit diperoleh di beberapa daerah pelosok
- Tidak tahan benturan

3. Gipsum

Jenis material plafon yang satu ini sangat tepat dipasang pada rumah yang penutup atapnya merupakan pelat beton, karena ada jaminan tidak bocor.

Ukuran gipsum di pasaran umumnya 122cm x 244cm. Pada prinsipnya, kebutuhan bahan untuk pemasangan plafon gipsum sama dengan GRC board.

Hanya saja selain sekrup, pemasangan bisa dilakukan dengan menggunakan bubuk gipsum atau compound.

Bubuk ini berfungsi sebagai lem di tempat sambungan atau list dan ornamen. Pemasangan sambungan gipsum biasanya dikerjakan dengan cara diplester terlebih dahulu.

Serupa GRC board, pemasangan gipsum juga dapat menggunakan rangka besi hollow, dengan cara disekrup atau rivet/viser bukan dipaku. Pemasangan penggantunganya pun memakai dinabolt/dinaset bila dilakukan pada tembok.

Artikel ini diadaptasi dari laman Rumah.com